Rujak Cingur – bisa disebut sebagai
masterpiece-nya Jawa Timur. Rujak ini adalah salah satu rujak paling khas di
Indonesia. Sedikit berbeda dengan rujak-rujak biasanya, rujak cingur punya
penyajian yang unik. Namun, mari kita bicara soal sejarah rujak cingur terlebih
dahulu, mengapa disebut sebagai rujak cingur, apa saja bahan-bahan rujak
cingur, apa yang membuatnya khas dan bagaimana rasanya?
Mengapa Disebut
Rujak Cingur?
Kamu yang mengerti bahasa Jawa, pasti mengetahui
apa arti “cingur”. Ya, cingur dalam bahasa Jawa berarti “mulut”. Mengapa
disebut rujak cingur (alias mulut)? Memang ada mulut apa sih di dalam rujak cingur ini? Hehe. Mulut di sini
merujuk ke mulut sapi atau (bahasa kasarnya) moncong sapi. Inilah ciri khas
Rujak Cingur, terdapat rasa kenyal serta empuk yang berasal dari mulut sapi
yang sudah direbus dan kemudian dicampurkan ke dalam rujak. Nah, bicara soal
rujaknya sendiri, apa saja ya isinya? Yuk, intip lagi!
Apa Saja Isi
Rujaknya?
![]() |
Rujak Cingur |
Rujaknya sendiri pada umumnya diisi dengan
beberapa irisan dari beberapa jenis buah seperti krai (timun khas dari Jawa
Timur), timun, mangga muda, bengkuang, nanas, kedondong. Kemudian, buah-buahan
tersebut dipadukan dengan lontong, tempe dan tahu, bendoyo, sayuran dan tentunya
tidak lupa cingur! Lalu, semuanya akan dilumuri dengan sambal petis pedas. Sambal
petis pedas terdiri dari beberapa bahan berikut: Petis udang, gula ataupun gula
merah, kacang tanah yang telah digoreng, cabai, bawang goreng, irisan pisang
klutuk dan garam serta air matang yang digunakan untuk mengencerkan – yang kemudian
diulek. Kemudian tentu tidak lupa, sajian ditambah dengan kerupuk! Just for
info, karena cara membuatnya dengan diulek, Rujak Cingur sering pula disebut
sebagai Rujak Ulek.
Hmmm... Oiya, sebagai tambahan wawasan, petis
udangnya sendiri biasanya terdiri dari petis dengan kualitas nomor 1 dan nomor
2. Mengapa? Ini supaya rasa dan aroma berimbang. Petis nomor 1 biasanya terasa
sangat amis, sementara petis nomor 2 tidak amis namun rasa udangnya kurang
keluar. Selain itu, kalau kamu sedang jalan-jalan dan melihat ada Rujak Cingur,
harus sedikit teliti ya karena kadang cingurnya diganti dengan kulit sapi.
Trivia Rujak Cingur
Tahukah kamu bahwa di Jawa Timur, Rujak Cingur
dibedakan jadi dua jenis berdasarkan cara penyajiannya yakni ‘biasa’ dan
‘matengan’. Apa yang membedakan? Rujak Cingur ‘biasa’ adalah rujak cingur yang
disajikan dengan cara yang sudah disebutkan di atas. Sementara, Rujak Cingur
‘matengan’ hanya disajikan menggunakan bahan-bahan matang saja yakni lontong,
tempe dan tahu, bendoyo dan sayuran yang sudah digodok tanpa bahan mentah yakni
buah. Sementara untuk bumbunya, kedua penyajian ini tetap sama.
Yang pasti kamu sudah bisa kebayang, belum, bagaimana rasa Rujak Cingur? Jangan langsung
mengernyitkan dahi ketika melihat warnanya yang hitam seperti lumpur. Terima
tantangan dan cicipi rasa yang bikin kamu merem-melek. Makan di siang hari? Hmm...
Sepertinya opsi menarik, apalagi ketika matahari sedang terik-teriknya, hehe. Atau,
menyantapnya di malam hari – bikin badan terasa hangat. Rujak Cingur yang
disediakan di MakanDiantar.com disajikan bersama buah timun, bengkoang dan
mangga. Bisa dibayangkan bagaimana rasa mangga dipadukan dengan sambal petis
pedas? Yahud!
Delivery Makanan:
Rujak Cingur
Nah, kamu yang ingin menyantap Rujak Cingur khas
Jawa Timur ini tidak perlu harus jauh-jauh ke Jawa Timur. Khususnya kamu yang
berlokasi di Jogja, kamu bisa delivery makanan dan pesan antar langsung Rujak
Cingur lewat website kita MakanDiantar.com. Delivery makanan Jogja dari situs
kita tanpa biaya ongkos kirim dan tidak ada minimal order ya. Buat kamu yang
malas keluar rumah, bisa delivery makanan saja. Atau kamu yang sedang bekerja
di kantor? Ya intinya malas untuk beranjak mencari makanan, apalagi tidak mudah
‘kan untuk mendapatkan rujak cingur. Untuk Rujak Cingur, harganya bisa kamu cek
di halaman berikut. Bersantap sendiri ataupun bersama teman-teman, nikmati
sajian rasa nano-nano – pedas asam – yang sekali lagi bikin merem melek dan
penuh tantangan. *makan kok penuh tantangan ya?* Selamat menikmati Rujak Cingur
– masterpiece Jawa Timur!
No comments:
Post a Comment